Padang – Pembangunan jembatan di belakang Hotel Pangeran Beach, Lolong, hingga kini masih belum dilanjutkan. Sudah bertahun-tahun lamanya. Masyarakat menamakan jembatan itu dengan sebutan jembatan “Kasih Tak Sampai”.
Terhentinya pembangunan jembatan itu akibat terkendala pembebasan lahan. Hal itu diakui Kepala Bappeda Pemprov Sumbar Medi Iswandi, Jumat (15/3/2024).
“Kendala pembangunan jembatan tersebut
karena ketidakmampuan Pemko Padang membebaskan lahan. Bahkan ada sertifikat yang
tumpang tindih di lokasi lanjutkan jembatan tersebut,” sebut Medi.
Medi menyatakan bahwa Pemprov Sumbar sebenarnya sudah siap untuk melanjutkan
pembangunan.
“Harusnya sudah bisa, tapi kendalanya
Pemko Padang sampai sekarang tidak mampu,” jelasnya.
Disebutkannya, dalam rencana awalnya jembatan itu
akan dibuatkan jalan keluarnya
di Simpang Transito, Lolong.
Hanya saja itu belum terujud
karena lahan belum selesai.
Menurutnya, komitmen Pemprov Sumbar untuk melanjutkan Jembatan tersebut denganmengalokasikan anggaran pem
bangunan pada 2023 lalu.
Karena lahan belum juga tuntas, akhirnya dialihkan pada
anggaran perubahan 2023.
Ditegaskan Medi, jika permasalahan lahan tersebut bisa
segera diselesaikan oleh Kota
Padang, maka anggaran pembangunan akan disediakan
kembali.
“Kalau lahan selesai, kami
akan anggarkan kembali,”ujarnya.
Bahkan kata Medi, dirinya
sudah berkali-kali menghubungi Asisten I Setdako Padang, Edi Hasyimi tekait menyelesaikan pembebasan lahan
tersebut. Hanya saja, sampai
anggaran 2023 dialihkan karena tidak
ada kejelasan dari Pemko Padang.
“Tahun 2023 berkali kali
kita berkomunikasi dengan Asisten 1 Kota Padang untuk menyelesaikan masalah ini, tapi
tidak diselesaikan juga, sehingga akhirnya anggaran dipindahkan alokasinya di perubahan,”ujarnya.
Diketahui, Jembatan “Kasih Tak Sampai” atau Jembatan Lolong merupakan infrastruktur penghubung dalam proyek jalan
pantai Teluk Bayur ke BMI nantinya.
Area Jembatan Fly Over
Lolong juga menarik minat
wisata warga seikitar yang
ingin melihat keindahan pantai
dari jembatan tersebut.
Pasalnya dari atas Jembatan
Lolong ini masyarakat bisa
menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari sambil memandangi laut yang mengarah
ke Samudera Hindia.
Jalan sepanjang kurang
lebih 26 km ini (Teluk Bayur – BIM) awalnya direncanakan
untuk mencegah menumpuknya arus kendaraan yang menimbulkan kemacetan pada
area barat Sumatera.
Diketahui pembangunan
Jembatan Lolong tersebut dimulai sejak 2016. Kemudian
dilanjurkan secara tahun jamak, hingga 2029. Terakhir
pembangunan jembatan ini
pada 2019 dialokasikan senilai
Rp15,4 miliar. Pengalokasikan
itu tahap ke empat. Dikerjakan
oleh PT. Cahaya Tunggal Abadi.**