Breaking News

Lagak Orang Rantau dan Pilkada


Oleh Miko Kamal
Wakil Rektor III Universitas Islam Sumatera Barat

Orang Rantau itu banyak lagak. Memang tidak semuanya. Mungkin itu karena pengaruh dari mamangan terkenal ‘Karatau Madang di Hulu Babuah Babungo Balun; Marantau Bujang Dahulu, di Rumah Baguno Balun’.

Karena diksi “di Rumah Baguno Balun”, dipikirnya, semua orang yang tinggal di kampung adalah orang yang tak berguna. Padahal mamangan itu juga bisa bermakna sebaliknya: orang-orang yang tinggal dan meneruka di kampung adalah orang yang berguna dan/atau sebaliknya orang merantau karena tak berguna di kampung.

Di kampung saya, kurenah Orang Rantau yang banyak lagak sudah menjadi asupan rutin, terutama di kala lebaran datang.

Biasanya, setiap satu atau dua tahun sekali Orang Rantau pulang berlebaran. Gayanya keren, harum, bermobil mulus, bahkan tidak jarang mobilnya itu masih berpelat putih. Duduk di kedai, orang sesisi kedai ditraktirnya.

Ceritanya biasanya politik tingkat tinggi. Tingkat partisipasi pemilih di pemilihan terakhir di kampung hapal di luar kepalanya. Siapa yang akan jadi Menteri, Wakil Menteri dan direksi BUMN diketahuinya dari sumber-sumber yang katanya berkategori A1. Di rantau dia dekat dengan pejabat A dan B. Pokoknya hebatlah.

Orang kampung yang mendengar ceritanya dianggapnya tak selevel, “engak” semua. Tidak dibiarkannya orang kampung menyolang kata-katanya. Karena makan dan minum gratis, orang kampung menghitung buah baju saja mendengar ota hebatnya.

Paling-paling celutukan orang kampung adalah terkait mobil bagus yang dikendarainya. Pertanyaan yang justeru membuat hidungnya semakin mendongak ke atas: “baru oto mah, Jo”.

Atas pertanyaan itu, biasanya jawabannya template (jawaban yang sama diulang beberapa kali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama atau mirip): “oh ya, mobil ini baru saya beli, tapi sebelum berangkat pulang tempo hari sudah ada yang menawarnya. Tawaran itu masih belum cocok benar, tapi rencananya selepas lebaran mobil ini akan dilepas juga”.

Kalau jawabannya sudah begitu, orang kampung saya sudah paham saja: si Orang Rantau sedang menyiapkan tempat jatuh, jika kelak dia pulang lagi tak bermobil, mobilnya itu sudah terjual seperti yang dinyatakannya.

Mendengar jawaban seperti ini, orang kampung geli perut: sudah mahfum bahwa sebenarnya mobil yang dibawa ke kampung itu adalah mobil rental khusus untuk melagak di hari lebaran saja. Tapi, demi makan dan minum gratis, Orang Rantau hebat itu tak perlu dan tak tega untuk diinterupsi.

Sekarang sedang banyak-banyaknya Orang Rantau pulang kampung. Mereka berencana ikut Pilkada di beberapa kabupaten dan kota. Ada yang banyak lagak, ada pula yang tidak. Yang banyak lagak, setiap orang kampung yang ditemuinya diotanya. Apa yang ada di kampuang disalahkannya semua: kok tidak bisa begitu dan kok hanya begini-begini saja.

Di bofet-bofet dan cafe kekinian dia suka membuang kata-kata kepada orang-orang kampung yang ditemuinya: “Nanti kalau saya jadi kepala daerah, saya akan bawa investor sebanyak-banyaknya. Kenalan saya banyak di rantau, baik pengusaha maupun penguasa. Semua jaringan nasional dan internasional akan saya maksimalkan demi membangun kampung”.

Biasanya, selesai pertemuan, orang-orang kampung saling menelepon dan mengeluarkan pendapat mereka: “Iya hebat Orang Rantau yang akan jadi kepala daerah ini. Kuat jaringannya di pusat dan internasional. Tapi, saya sudah cari-cari di gugel tidak ada jejaknya pernah berinvestasi atau membawa investor ke kampung kita selama ini”.

Kalau sudah begitu, orang-orang kampung akan menutup pembicaraan mereka dengan kalimat pamungkas: “Ah, jangan terlalu serius benar memikirkan otanya, pikirkan saja bagaimana caranya agar minum teh telur dan makan lontong gulai paku yang enak kemarin itu terulang beberapa kali lagi”.

Padang, 24/6/2024

Check Also

Pemko Padang Ingin Hidup Bernagari Tetap Lestari

Padang, HanyaSumbar – Waktu berputar, zaman beredar. Seiring perjalanan waktu, hidup bernagari di Minangkabau mulai …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *