Oleh : Shabila Eka Wisra
(Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (FISIP) Universitas Andalas)
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan dua sektor yang saling berkaitan serta memiliki potensi besar untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah. Korelasi antara GPR dan influencer merupakan topik menarik yang menggambarkan dua aspek ini saling berinteraksi terlebih pada konsep ini bagaimana peran dan strateginya dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah. Di era digital saat ini, strategi government public relations dan influencer menjadi sangat vital dalam memperkuat citra organisasi/instansi di mata publik.
Government public relations merupakan bagian dari komunikasi pemerintah yang bertugas menyampaikan informasi dan kebijakan kepada masyarakat. GPR bertugas memastikan masyarakat mengetahui apa yang dilakukan pemerintah dan berpartisipasi dalam pembangunan termasuk dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam konteks pariwisata dan ekonomi kreatif ini government PR memiliki tugas untuk menyampaikan informasi potensi pariwisata dan produk kreatif di daerah. Tentunya mereka harus memastikan bahwa informasi yang dikeluarkan mudah untuk diakses oleh masyarakat dan wisatawan yang ingin berkunjung.
Melalui riset hendaknya government PR dapat mengamati perubahan atau dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Dengan memantau tren, kebutuhan dan perubahan yang akan mempengaruhi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Mereka harus memastikan bahwa kebijakan dan program pemerintah mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan menjembatani antara pemerintah dan masyarakat. Mereka harus bisa berkoordinasi sebagai fungsi dari relations dengan berbagai pihak, seperti pelaku industri pariwisata, enterprenuer, termasuk influencer. Kolaborasi ini tentu penting dilakukan oleh goverment public relations untuk memperkuat sektor-sektor ini.
Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa perlu banyak pihak yang dapat berkolaborasi dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Influencer merupakan individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Pada umumnya mereka memiliki pengikut (followers) yang luas dan dapat mempengaruhi perilaku bahkan keputusan orang lain. Tentu jelas bahwa influencer memiliki pengarus besar dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Influencer diyakini dapat mempromosikan destinasi pariwisata dan produk kreatif melalui konten-konten mereka di media sosial seperti Instagram, YouTube dan TikTok. Mereka akan dapat manarik perhatian para follower-nya untuk menjadi wisatawan. Daya tarik yang diciptakan oleh influencer dengan keaslian dan keterhubungan sehingga ketika mereka merekomendasikan suatu tempat atau produk, masyarakat cenderung lebih percaya. Kemampuan yang tentunya harus dimiliki sebagai daya tariknya oleh influencer yaitu storyrtelling untuk menggambarkan pengalaman mereka di suatu tempat atau dengan suatu produk yang dapat membangkitkan rasa penasaran dan keinginan dari calon wisatawan.
Korelasi antara government public relations dan influencer tentunya dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan adanya kolaborasi, Government PR dapat bekerja sama dengan influencer dalam kampanye promosi. Infuencer juga dapat membantu menyebarkan informasi dan memperluas jangkauan pesan dari pemerintah. Influencer dapat menciptakan konten yang kreatif dan menarik. Government PR dapat memanfaatkan konten ini untuk memperkenalkan destinasi wisata dan produk ekonommi kreatif. Goverment Pr dapat memantau dampak dari kampanye yang melibatkan influencer. Evaluasi ini dapat membantu dalam mengukur efektivitas serta mengidentifikasi kerja sama yang perlu dievaluasi.**